Rangkuman Materi IPA Kelas 9 Partikel Penyusun Benda dan Makhluk Hidup kurikulum 2013
BAB IV
PARTIKEL PENYUSUN BENDA DAN MAKHLUK HIDUP |
Zat-zat
yang ada di alam ini tersusun atas materi yang sangat kecil yang disebut atom.
Proses fotosintesis pada tumbuhan tersebut memerlukan zat-zat
sederhana, antara lain gas karbondioksida (CO2) dan air (H2O).
Pada proses fotosintesis tumbuhan menyerap sinar matahari sebagai
sumber energi untuk menjalankan reaksi fotosintesis yang mengubah gas
karbondioksida dan air menjadi glukosa (C6H12O6).
Sedangkan klorofil sendiri merupakan senyawa yang tersusun atas
beberapa atom di antaranya karbon (C), hidrogen (H), oksigen (O), nitrogen (N),
dan magnesium (Mg).
Glukosa (C6H12O6) mempunyai atom-atom penyusun yaitu karbon (C), hidrogen (H),
dan oksigen (O). Atom-atom penyusun glukosa tersebut sama seperti atom-atom
yang terdapat dalam karbondioksida (CO2) dan air (H2O). Bagaimana atom-atom ini
dapat mengalami penyusunan kembali untuk membentuk senyawa yang baru? Melalui
reaksi kimia, zat-zat bereaksi membentuk zat baru yang mempunyai sifat kimia
yang berbeda dengan zat-zat asalnya, contohnya yaitu pembentukan glukosa.
Glukosa yang terbentuk pada proses fotosintesis mempunyai sifat kimia dan sifat
fisika yang berbeda dengan zat-zat pembentuknya yaitu gas karbondioksida dan
air. Misalnya saja, gula berbentuk kristal dan berasa manis, sedangkan
karbondioksida berupa gas dan tidak berasa sedangkan air berwujud cair dan juga
tidak berasa.
A. Molekul
dalam Benda Mati dan Makhluk Hidup
Tubuh makhluk
hidup tersusun dari milyaran atom-atom, atom-atom itu berikatan satu sama lain
membentuk senyawa yang tersusun sedemikian rupa sehingga menjadi suatu bentuk
tertentu. Misalnya rambut kita yang tersusun dari molekul-molekul yang
mengandung atom karbon (C), hidrogen (H), nitrogen (N), dan sulfur (S), serta
tulang kita antara lain mengandung unsur kalsium (Ca), fosfor (P), dan oksigen
(O).
Selain pada
makhluk hidup, benda mati seperti kayu, plastik, air, udara, kain pakaian, dan
benda-benda yang lain merupakan zat kimia yang tersusun atas molekul-molekul
tertentu. Dalam senyawa, molekul-molekul tertata sedemikian rupa sehingga
memberikan sifat-sifat tertentu. Misalnya plastik bersifat lentur karena
molekul-molekul penyusunnya mempunyai rantai panjang, sedangkan arang mudah
patah karena susunan antar atom-atom penyusunnya banyak terdapat ruang-ruang
kosong. Tubuh kita dan tubuh makhluk hidup yang lainnya juga tersusun atas
berbagai molekul kimia. Molekul ukurannya sangat kecil sehingga tidak dapat
diamati dengan kasat mata dan bahkan tidak dapat diamati dengan mikroskop
biasa.
Selain disusun
oleh molekul yang berbeda, sifat-sifat suatu materi yang berbeda juga dapat
disebabkan oleh perbedaan susunan molekul-molekul dalam materi itu. Misalnya
kita ambil contoh kayu yang dibuat pensil dan amilum yang ada pada umbi
kentang. Pada umbi kentang (contoh lainnya adalah umbi ketela pohon, talas, dan
beras) juga mengandung pati atau amilum yang dapat kita makan untuk digunakan
sebagai sumber energi. Pati disusun oleh molekul-molekul berantai panjang.
Rantai panjang tersebut disusun oleh unit-unit molekul yang lebih sederhana
yang disebut glukosa. Antara molekul glukosa yang satu dengan yang lainnya
dihubungkan oleh atom oksigen dengan ikatan glikosida.
Perbedaan Struktur Senyawa: (a)
Amilum pada Kentang dan (b) Selulosa pada Pensil.
|
Molekul glukosa yang menyusun
amilum tersusun dari atom C, H, dan O dengan perbandingan tertentu. Kayu yang
ada pada pensil tersusun atas selulosa yang juga mempunyai rantai panjang.
Molekul panjang tersebut terdiri atas molekul-molekul glukosa sama seperti pada
pati. Selulosa dan amilum mempunyai molekul penyusun sama yaitu glukosa tetapi
jenis ikatan antarmolekul glukosanya berbeda. Selulosa merupakan zat yang keras
tetapi jika dimakan oleh manusia tidak dapat dicerna oleh tubuh. Sedangkan
amilum dapat dicerna dan digunakan sebagai bahan makanan. Mengapa hal itu dapat
terjadi? Keadaan itu menunjukkan bahwa tidak hanya jumlah dan jenis atom-atom
penyusun molekul yang menyebabkan sifat zat berbeda, tetapi pola susunan dan
jenis ikatan antarmolekul penyusun materi juga dapat menyebabkan zat atau
materi itu mempunyai sifat-sifat kimia dan sifat-sifat fisika yang berbeda.
Masing-masing senyawa mempunyai rumus molekul
tertentu. Rumus molekul menunjukkan jenis atom yang menyusun suatu molekul dan
perbandingannya. Molekul air (H2O) yang sudah dicontohkan sebelumnya terdiri
atas satu atom O dan dua atom H. Bila dua atom O mengikat dua atom H maka akan
terbentuk senyawa yang berbeda yaitu hidrogen peroksida (H2O2). Hal itu
menunjukkan bahwa perbandingan jumlah dan jenis atom dalam suatu molekul akan
menghasilkan senyawa yang sifat dan jenisnya sangat berbeda. Lihat Juga RANGKUMAN KELAS 9 KEMAGNETAN DAN PEMANFAATANNYA
B. Atom
dan Partikel Penyusunnya
1. Partikel Subatom
1. Partikel Subatom
Walaupun atom merupakan unit terkecil penyusun
molekul, materi yang sudah sangat kecil ini ternyata tersusun dari bagian yang
lebih kecil lagi yang disebut partikel subatom.
Amati warna lampu-lampu neon. Masing-masing lampu tersebut berisi gas mulia berturut-turut helium (He), neon (Ne), argon (Ar), kripton (Kr), dan xenon (Xe).
Amati warna lampu-lampu neon. Masing-masing lampu tersebut berisi gas mulia berturut-turut helium (He), neon (Ne), argon (Ar), kripton (Kr), dan xenon (Xe).
Warna Lampu yang Berisi Gas Mulia Helium (He), Neon (Ne), Argon(Ar),
Kripton (Kr), dan Xenon (Xe)
Lampu-lampu tersebut
mengeluarkan cahaya berwarna-warni setelah dialiri arus listrik. Gas-gas yang
dilewati oleh aliran listrik tersebut berpendar sehingga menghasilkan cahaya
berwarna-warni. Cahaya itu disebabkan oleh loncatan elektron-elektron yang
menyusun atom-atom gas. Elektron adalah partikel subatom yang
bermuatan negatif dan umumnya ditulis sebagai e-.
Contoh lain adalah kembang api.
Kita sering melihat cahaya berwarna-warni dari kembang api ketika dibakar.
Mengapa cahaya yang muncul berwarna-warni? Jika pada lampu-lampu, cahaya
disebabkan oleh aliran listrik, maka pada kembang api cahaya itu dihasilkan
dari terbakarnya unsur-unsur yang ada dalam kembang api tersebut. Akibat
temperatur yang tinggi, elektron-elektron dari atom-atom penyusun unsur itu
akan berpindah dari kulit atom yang lebih tinggi ke kulit atom yang lebih
rendah.
Kulit atom adalah daerah di mana dapat menemukan elektron. Kulit atom
berjumlah 7. Para kimiawan menggunakan huruf K, L, M, N, O, P, dan Q
untuk menyatakan kulit atom. Kulit K adalah kulit pertama yang paling
dekat dengan inti, Kulit L : 2, kulit M : 3, Kulit N : 4, Kulit O : 5, Kulit P
: 6 dan Kulit Q : 7 adalah kulit terjauh.
Atom tersusun atas
partikel-partikel penyusun atom atau partikel subatom yaitu neutron (n), proton
(p), dan elektron (e). Neutron dan proton membentuk inti atom. Elektron
menempati kulit-kulit atom yang ada di sekitar inti. Elektron-elektron tersebut
mengelilingi inti dengan kecepatan tinggi membentuk awan elektron. Elektron dan
proton merupakan partikel subatom yang mempunyai muatan berlawanan, sedangkan
neutron tidak bermuatan. Elektron memiliki muatan negatif sedangkan proton
memiliki muatan positif.
Model Sederhana Atom Helium (He)
Pada atom netral, jumlah proton
dan jumlah elektron sama banyaknya. Masing-masing partikel penyusun subatom
tersebut mempunyai massa. Elektron mempunyai massa sangat kecil dibandingkan
dengan massa proton dan neutron. Oleh sebab itu massa atom akan terpusat pada
inti atom saja.
Para ilmuwan telah mempelajari
atom sejak ratusan tahun lalu. Para ilmuwan tersebut mengemukakan teori-teori
tentang atom. Teori yang satu akan runtuh atau ditolak ketika ada data atau
fakta baru yang ditemukan tentang atom sehingga melahirkan teori atom yang baru.
Lihat Juga RANGKUMAN KELAS 9 KEPENDUDUKAN Post Populer Bagaimana Sejarah Keju?
Berikut ini merupakan perkembangan teori atom.
Sumber : (Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan, 2015: 177)
Teori atom yang paling kini
adalah teori atom mekanika gelombang. Menurut Bohr, atom mempunyai
kulit-kulit atom tempat elektron mengelilingi inti atom. Kulit atom yang paling
dekat dengan inti atom mempunyai energi paling rendah. Kulit atom yang lebih di
luar mempunyai energi lebih tinggi. Elektron yang berada pada kulit atom paling
dalam dapat berpindah ke kulit atom yang lebih luar bila menyerap energi dari
luar atom. Energi itu dapat berasal dari panas pembakaran atau dari energi
listrik yang melewati atom-atom itu. Elektron yang terletak pada kulit atom
paling luar akan mendapatkan gaya tarik yang lemah dari inti atom. Oleh karena
itu elektron pada kulit atom paling luar mudah lepas dari kulit itu, sehingga
atom dapat kehilangan elektron. Bila jumlah elektron dan jumlah proton dalam
suatu atom tidak sama maka atom tersebut akan bermuatan atau menjadi ion.
Proses pembentukan ion disebut ionisasi.
2. Nomor Atom dan Nomor Massa
Unsur merupakan zat tunggal
(murni) yang tidak dapat diubah lagi menjadi bahan lain dengan reaksi kimiawi,
seperti emas, besi, perak, oksigen, dan masih banyak yang lain. Saat ini ada
sekitar 105 unsur yang ditemukan di alam. Masing-masing unsur tersebut memiliki
karakteristik yang berbeda-beda. Atom-atom dari unsur yang berbeda memiliki
jumlah partikel subatom yang berbeda. Semua atom dalam suatu unsur tertentu
memiliki jumlah proton yang sama di dalam intinya. Jumlah proton ini unik untuk
setiap unsur. Nomor massa suatu atom ditentukan oleh jumlah dari neutron,
proton, dan elektron. Namun, karena massa elektron sangat kecil, maka dapat
diabaikkan. Atom yang satu berbeda dengan atom yang lain karena mempunyai
elektron, proton, dan neutron yang berbeda jumlahnya. Jika massa atomnya
berbeda maka jari-jari bola atom itu akan berbeda pula.
Hubungan nomor atom, nomor
massa, dan jumlah neutron dalam suatu atom yang netral (tidak bermuatan) dapat
dituliskan dengan persamaan berikut.
Nomor atom = Jumlah proton (p) dalam suatu atom = jumlah elektron
(e)
Nomor massa = Jumlah proton (p) + Jumlah neutron (n)
Pada penulisan lambang unsur,
nomor atom ditulis subscrip (turun) di kiri lambang unsur, sedangkan nomor
massa ditulis superscrip (naik) di kiri atas lambang unsur, sebagaimana
berikut.
Keterangan:
Atom dan Partikel Penyusunnya
Sumber : (Mentri Pendidikan dan
Kebudayaan, 2015: 183)
Keterangan:e = elektron; p = proton; n = neutron; Z = nomor atom A = nomor massa |
Rangkuman Materi IPA Kelas 9 Partikel Penyusun Benda dan Makhluk Hidup kurikulum 2013
Reviewed by Siti Dianur Hasanah
on
January 28, 2020
Rating:
Not bad
ReplyDeleteterima kasih, bermanfaat sekali.
ReplyDeleteSama-sama Kak
Deletelanjutannya mana?
ReplyDelete