TRANSFORMASI KELAS 9 SMP
TRANSFORMASI KELAS 9 SMP
1. Refleksi (Pencerminan)
Refleksi atau
pencerminan merupakan salah satu jenis transformasi yang memindahkan setiap
titik pada suatu bidang (atau bangun geometri) dengan menggunakan sifat benda
dan bayangannya pada cermin datar.
Sifat bayangan benda yang
dibentuk oleh pencerminan di antaranya sebagai berikut.
-
Bayangan suatu bangun
yang dicerminkan memiliki bentuk dan ukuran yang sama dengan bangun aslinya.
-
Jarak bayangan ke
cermin sama dengan jarak benda aslinya ke cermin.
Bayangan bangun pada cermin saling berhadapan dengan
bangun aslinya.
2. Dilatasi (Memperbesar/ Memperkecil)
Dilatasi merupakan transformasi yang mengubah
ukuran sebuah gambar. Dilatasi membutuhkan titik pusat dan faktor skala. Dilatasi terhadap titik
pusat merupakan perkalian dari koordinat tiap-tiap titik pada suatu bangun
datar dengan faktor skala sebesar k. Faktor skala menentukan apakah suatu
dilatasi merupakan pembesaran atau pengecilan. Secara umum dilatasi dari suatu
koordinat (x, y) dengan faktor skala k akan menghasilkan koordinat (kx, ky)
atau dapat ditulis (x, y) → (kx, ky).
Ketika k > 1 maka
dilatasi tersebut termasuk ke dalam pembesaran, tetapi jika 0<k<1 maka
dilatasi tersebut termasuk ke dalam
pengecilan. Untuk memperbesar atau memperkecil bangun, letak pusat
dilatasi dapat di dalam, di luar, atau pada tepi bangun yang akan didilatasikan.
Menggambar Koordinat
Bayangan Hasil Dilatasi
Contoh:
Diketahui
segi empat WXYZ dengan titik sudut masing-masing W (–4, –6), X (–4, 8), Y (4,
8) dan Z (4, –6). Gambar segi empat WXYZ dan bayangannya setelah didilatasi
dengan faktor skala 0,5 dengan pusat dilatasi titik awal.
Menggambar Koordinat
Bayangan Hasil Dilatasi
Contoh:
Diketahui
segi empat WXYZ dengan titik sudut masing-masing W (–4, –6), X (–4, 8), Y (4,
8) dan Z (4, –6). Gambar segi empat WXYZ dan bayangannya setelah didilatasi
dengan faktor skala 0,5 dengan pusat dilatasi titik awal.
3. Translasi (Pergeseran)
Translasi merupakan salah satu jenis
transformasi yang bertujuan untuk memindahkan semua titik suatu bangun dengan
jarak dan arah yang sama. Translasi pada bidang Kartesius dapat dilukis
jika kamu mengetahui arah dan seberapa jauh gambar bergerak secara mendatar dan
atau vertikal. Untuk nilai yang sudah ditentukan a dan b, yakni translasi memindah setiap titik P (x, y) dari sebuah
bangun pada bidang datar ke P’ (x + a, y + b). Translasi dapat disimbolkan
dengan (x, y) → (x + a, y + b).
*Catatan:
Jika suatu translasi pada suatu
titik dilakukan sepanjang garis horizontal, maka bilangan translasi
tersebut akan bernilai positif jika titik tersebut ditranslasikan ke arah
kanan, dan bernilai
negatif jika titik ditranslasikan ke arah kiri. Jika translasi pada suatu titik
dilakukan sepanjang
garis vertikal, maka bilangan translasi tersebut akan bernilai positif jika
titik ditranslasikan
ke arah atas, dan bernilai negatif jika titik ditranslasikan ke arah bawah.
Gambar di atas menunjukkan segitiga ABC yang ditranslasikan 4 satuan ke kanan dan 3 satuan ke
bawah. Hal ini dapat dinyatakan sebagai (x, y) → (x + 4, y – 3). Koordinat
bayangan hasil translasinya sebagai berikut
A (–3, 1) → A’ (–3 + 4,
1 – 3) atau A’ (1, –2)
B (–1, 4) → B’(–1 + 4, 4
– 3) atau B’ (3, 1)
C (–2, –1) → C’ (–2 + 4,
–1 – 3) atau C’ (2, –4)
Menentukan Translasi
Dengan Menggunakan Pencerminan Berulang
Cara lain untuk menentukan translasi adalah dengan menunjukkan
pencerminan terhadap dua garis sejajar, kemudian mencerminkan gambar/bangun
terhadap garis lain yang sejajar. Perhatikan contoh berikut ini. Perhatikan
gambar di bawah. Garis m dan n sejajar. Tentukan apakah bangun berwarna merah
merupakan translasi bangun yang berwarna biru, segi empat ABCD.
Penyelesaian
Cerminkan segi
empat ABCD di garis m. Hasilnya yaitu bangun berwarna hijau, segi empat
A’B’C’D’. Kemudian cerminkan bangun berwarna hijau, segi empat A’B’C’D’ di garis n
menghasilkan segi empat berwarna merah. Segiemmpat berwarna merah, A’’B’’C’’D’’
memiliki bentuk dan arah yang sama dengan segi empat ABCD. Jadi,
segi empat
A’’B’’C’’D’’ merupakan bayangan hasil translasi segi empat ABCD.
4. Rotasi (Perputaran)
Rotasi merupakan salah
satu bentuk transformasi yang memutar setiap titik pada gambar sampai sudut dan
arah tertentu terhadap titik yang tetap. Titik tetap ini disebut pusat rotasi.
Besarnya sudut dari bayangan benda terhadap posisi awal disebut dengan sudut
rotasi.
Suatu rotasi ditentukan oleh arah rotasi. Jika berlawanan
arah dengan arah perputaran jarum jam, maka sudut putarnya positif. Jika searah
perputaran jarum jam, maka sudut putarnya negatif. Pada rotasi, bangun awal
selalu kongruen dengan bayangannya.
Menggambar Bayangan
Contoh:
Tentukan bayangan segitiga JKL
dengan koordinat J (1, 2), K (4, 2), dan L (1, –3) pada rotasi 90o
berlawanan jarum jam dengan pusat rotasi adalah titik L.
TRANSFORMASI KELAS 9 SMP
Reviewed by Siti Dianur Hasanah
on
July 14, 2020
Rating:
No comments